Senin, 27 Oktober 2014

BATU ALAM ( NATURAL STONES )

Make DIY Garden Stepping Stones with CHENG Outdoor Concrete Mix

Making stepping stones out of Rhubarb leaves Part 1

Leaf Casting Gardener

Decorative Concrete Art | Time Lapse

Koral Sikat Untuk Garasi bag 1

BatuMosaik Buatan dengan tempel

Koral Sikat dinding

Koral Sikat

Gardening Buatan

Exostis Paving Blok dgn batu alam ( koral )

Seni setapak

Paving art

Handmade Paving

Cara Pembuatan Batu buatan ( Paving )

самодельный вибростол плитка тротуарная

Lihat Ikhtisar Pekerjaan Batu Alam gambar dalam video slide show :


ЧАСТЬ 2: Садовая дорожка своими руками (Как заливать форму) | Do It Your...

How to make concrete paving stones

Concrete stamp curb rollers

MUROLATINO - DESIGN SYSTEMS

Decorative Concrete Simulated Stone Masonry

DECORATIVE VERTICAL CONCRETE GROUT STYLE STONE

Natural stone concrete retaining wall Dallas Fort Worth Texas

Creating Plum Stone Masonry

Natural Stone Veneer Instalation

Kamis, 23 Oktober 2014

PENGERTIAN DAN ASAL BATU ALAM



Batu

Dalam geologi, batu adalah benda padat yang tebuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid. Lapisan luar padat Bumi, litosfer, terbuat dari batu. Dalam batuan umumnya adalah tiga jenis, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Penelitian ilmiah batuan disebut petrologi, dan petrologi merupakan komponen penting dari geologi.

Dalam bangunan batu biasanya dipakai pada pondasi bangunan untuk bangunan dengan ketinggian kurang dari 10 meter, Batu juga dipakai untuk memperindah fasade bangunan dengan memberikan warna dan tekstur unik dari batu alam
.
Jenis batuan


Batuan umumnya diklasifikasikan berdasarkan komposisi mineral dan kimia, dengan tekstur partikel unsur dan oleh proses yang membentuk mereka. Ciri - ciri ini mengklasifikasikan batuan menjadi beku, sedimen, dan metamorf. Mereka lebih diklasifikasikan berdasarkan ukuran partikel yang membentuk mereka. Transformasi dari satu jenis batuan yang lain digambarkan oleh model geologi.

Penelasan ini dibuat dengan berdasarkan:

kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batu ini.tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.
proses pembentukan

Batu Koral yang dapat kita temui di pinggir sungai.
Batu-batu secara umum biasanya dibagi menurut proses yang membentuknya, dan dengan itu dibagi kepada tiga kumpulan yang besar yaitu:

  • Batu Igneus
  •  Batu Endapan
  • Batu Metamorf

Batu igneus adalah batu yang terbentuk dari magma cair, batu endapan melalui endapan dan tekanan bahan tertentu, dan batu metamorfosis melalui salah satu dari dua cara yang disebut terdahulu setelah berubah akibat suhu dan tekanan. Dalam kasus-kasus di mana bahan organik meninggalkan jejak dirinya pada batu, hasil ini dikenali sebagai fosil.

Batuan beku ( Batu Igneus )

Contoh batuan beku; jalur yang berwarna lebih muda menunjukkan arah aliran

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.

Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun (1947), Takeda (1970), magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar terbentuk secara alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.500–2.5000C dan bersifat mobile (dapat bergerak) serta terdapat pada kerak bumi bagian bawah. Dalam magma tersebut terdapat beberapa bahan yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine, iron, sulphur, dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan non-volatile (non-gas) yang merupakan pembentuk mineral yang lazim dijumpai dalam batuan beku.

Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan bumi, maka mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa penghabluran. Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat (magma), oleh NL. Bowen disusun suatu seri yang dikenal dengan Bowen’s Reaction Series.

Dalam mengidentifikasi batuan beku, sangat perlu sekali mengetahui karakteristik batuan beku yang meliputi sifat fisik dan komposisi mineral batuan beku.

Batuan sedimen ( Endapan )

Batu kapur, jenis umum batuan endapan

Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis) yang terbentuk melalui tiga cara utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.

Batuan sedimen (batuan endapan) adalah batuan yang terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga yang ringan. Cara pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong (traction), terbawa secara melompat-lompat (saltion), terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula yang larut (salution).

Klasifikasi lebiih lanjut seperti berikut:

Berdasarkan proses pengendapannya

batuan sedimen klastik (dari pecahan pecahan batuan sebelumnya)

batuan sedimen kimiawi (dari proses kimia)

batuan sedimen organik (pengedapan dari bahan organik)

Berdasarkan tenaga alam yang mengangkut

batuan sedimen aerik (udara)

batuan sedimen aquatik (air sungai)

batuan sedimen marin (laut)

batuan sedimen glastik (gletser)

Berdasarkan tempat endapannya

batuan sedimen limnik (rawa)

batuan sedimen fluvial (sungai)

batuan sedimen marine (laut)

batuan sedimen teistrik (darat)

Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut. Penamaan tersebut adalah: breksi, konglomerat, batupasir, batulanau, batulempung.

Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butitan yang bersudut

Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butiran yang membudar

Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/16 mm

Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai 1/256 mm

Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256 mm

Batuan metamorf

Batuan metamorf (atau batuan malihan) adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrem akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist.

Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerakBumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.

Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.

Batuan metamorf dapat dibedakan menjadi berikut ini.

a. Batuan Metamorf Kontak

Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya suhu yang sangat tinggi (sebagai akibat dari aktivitas magma). Adanya suhu yang sangat tinggi menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan. Contohnya batu kapur (gamping) menjadi marmer.

b. Batuan Metamorf Dinamo

Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya tekanan yang tinggi (berasal dari tenaga endogen) dalam waktu yang lama. Contohnya batu lumpur (mud stone) menjzdi batu tulis (slate). Batuan ini banyak dijumpai di daerah patahan atau lipatan.

c. Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis

                        



































Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya pengaruh gas - gas yang pada magma, Contohnya kuarsa dengan gas Fluorium berubah menjadi Topaz.




















BAGAIMANA CARA APLIKASI BATU ALAM PADA DINDING RUMAH



BAGAIMANA CARA APLIKASI BATU ALAM PADA DINDING RUMAH ,
MARI KITA SIMAK DI ULASAN INI :


 SEJAK dulu batu alam sudah sering digunakan untuk memperindah tampilan rumah, terutama sekali pada bagian dinding. Sebab, batu alam memang punya beberapa kelebihan.Beberapa kelebihan tersebut antara lain batu tersebut bisa dipakai dalam berbagai bentuk desain rumah atau bangunan, baik yang menggunakan gaya modern maupun tradisional. Untuk yang suka dengan suasana dingin dan sejuk, batu alam bisa dipilih sebagai salah satu elemen untuk menghadirkan kesan tersebut. Namun, di sisi yang lain, batu alam juga mampu menciptakan nuansa yang hangat, akrab, dan tidak monoton atau kaku.Selain itu, batu alam juga punya pilihan warna yang berbeda-beda sehingga penggunaannya bisa disesuaikan dengan selera serta jenis karakter yang ingin dimunculkan. Adapun yang tidak kalah penting, bahan ini mudah ditemukan di banyak tempat sehingga ketika membutuhkan dalam jumlah banyak, kita tidak akan kesulitan untuk mencarinya. 


Secara garis besar, oleh para ahli bangunan, batu alam dibagi menjadi dua jenis, yaitu batu yang lunak dan batu yang keras. Pembagian jenis ini berdasarkan tingkat kekuatan batu tersebut dan umurnya. 

Batu lunak tentu punya umur yang lebih muda dan punya sifat yang lebih empuk dan tidak kaku. Kelebihannya, batu ini mudah dibentuk sehingga lebih sering digunakan untuk membuat hiasan, baik untuk interior maupun eksterior. 

Contoh batu jenis ini adalah batu palimanan dan paras. Sementara batu keras punya umur yang lebih tua dan lebih sulit untuk dibentuk.

Contohnya adalah batu andesit yang sering digunakan pada bangunan candi, terutama candi Hindu dan Buddha yang banyak ditemukan di Jawa Tengah. Selain batu andesit, batu marmer dan granit juga masuk dalam golongan ini. Sementara bagian rumah yang paling sering menggunakan batu alam adalah bagian dinding dan pagar. 

Salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan jika ingin menggunakan batu alam untuk membuat dinding rumah adalah harus menentukan pola dan ukurannya lebih dulu. Sebab, batu alam punya ukuran dan bentuk yang berbeda-beda, tidak seperti keramik atau batu bata yang selalu sama. 

Adapun untuk perawatan, batu alam untuk dinding tidak memerlukan teknik yang begitu rumit. Jika ada kotoran yang menempel, kita bisa membersihkan dengan cara menyemprotkan air menggunakan selang pada dinding tersebut. Namun, jika debu atau kotoran yang menempel tersebut tidak bisa hilang atau terlepas, cara terbaik yang bisa dilakukan adalah menggunakan sikat dan kuas untuk membersihkannya.Jika perlu, sebelum dilakukan penyikatan dinding tersebut dibasahi atau disiram dengan air yang dicampur sabun. Setelah disikat bersih, dinding tersebut disiram lagi menggunakan air yang bersih. 

Untuk menghindari adanya lumut yang tumbuh, terutama ketika datang musim hujan, sebaiknya batu tersebut diberi lapisan atau coating yang jenisnya disesuaikan dengan jenis batu yang digunakan. Penggunaan coating ini harus dilakukan minimal enam bulan hingga satu tahun sekali.

Jadi kesimpulan Agar tetap indah, Anda harus merawatnya. Berikut hal-hal yang harus Anda perhatikan dalam merawat batu alam :
1.      Kotoran pada dinding biasanya hanya melekat pada permukaan. Kotoran itu bisa rontok hanya dengan semprotan air yang keras. Jadi untuk mengusir debu  atau kotoran yang tidak membandel semprotkan diding batu dari atas ke bawah.

2.      Jika kotoran membandel gunakan alat bantu sikat dan kuas untuk merontokannya. Gunakan dengan sabun cuci bila perlu, biasanya kotoran terletak disekat-sekat batu, gunakan sikat lalu semprotkan air. Ketika Dinding kering, coba periksa coating batunya. Jika masih bagus, berarti langkah pembersihan sudah selesai.

3.      Tapi, jika coating terkelupas, lakukan peng-coating-an sebanyak tiga lapis kepada  batu alam. Batu alam anda akan tampak lebih indah.

Tips Perawatan Batu Alam




BEBERAPA TIPS PERAWATAN BATU ALAM

Batu alam memiliki berbagai pilihan warna yang dapat disesuaikan dengan selera.



Pemasangan Batu Alam Cirebon Di Dinding

 Para pengembang atau arsitektur bangunan kerap memasang batu alam untuk memperindah tampilan rumah, terutama pada bagian dinding.
 
Kelebihannya, batu alam dapat mewakili desain modern dan tradisional serta menghadirkan suasana dingin, sejuk, dan alami pada rumah. Selain itu, batu alam dapat menciptakan nuansa hangat, akrab, dan tidak kaku.
Untungnya, batu alam memiliki berbagai pilihan warna yang dapat disesuaikan dengan selera atau karakter sang pemilik rumah. Bahan materialnya pun sangat mudah ditemukan. 

Batu alam terbagi dalam dua jenis yaitu batu alam lunak dan keras. Pembagian jenis itu berdasarkan tingkat kekuatan batu dan umurnya. 

Batu lunak memiliki umur muda sehingga lebih empuk dan tidak kaku. Kelebihannya, batu lunak lebih mudah dibentuk dan digunakan untuk membuat hiasan, baik desain interior maupun eksterior. Contoh batu jenis itu adalah batu palimanan dan paras.

Sementara itu, batu keras punya umur yang lebih tua dan lebih sulit dibentuk. Contohnya, batu andesit yang sering digunakan pada bangunan candi, terutama candi Hindu dan Buddha di Jawa Tengah.
Selain batu andesit, batu marmer dan granit termasuk batu keras. Bagian rumah yang sering menggunakan batu alam adalah bagian dinding dan pagar. 

Anda harus menentukan pola dan ukurannya lebih dulu, jika ingin memasang batu alam untuk dinding rumah.
Ini karena batu alam memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda-beda, tidak seperti ukuran keramik atau batu bata yang selalu sama. Merawat dinding batu alam tidak memerlukan teknik khusus. Jika ada kotoran yang menempel, Anda bisa menyemprotkan air menggunakan selang pada dinding tersebut.